Kamis, 27 Juli 2017

Inilah Penyebab Konflik Israel-Palestina Yang Jarang Diketahui Orang

Sebenarnya konflik antara Israel dengan Palestina sudah menghiasi beberapa surat kabar dan media daring Indonesia sejak dulu. Tetapi rakyat Indonesia masih latah untuk mengutuk dan mendukung salah satu pihak tanpa mengetahui sebab mengapa konflik tersebut terjadi.

Banyak yang mengatakan bahwa dulu Bung Karno anti terhadap Israel dan mendukung kemerdekaan negara Palestina. Menurut pendapat penulis, hal ini tidaklah benar. Pada waktu itu Bung Karno menolak zionisme, dan mendukung supaya negara Palestina terbentuk.

Karena bagaimana pun, jika Bung Karno menolak untuk mengakui Israel sebagai negara merdeka, sama saja beliau mengkhianati UUD 1945.

Akhirnya harapan Bung Karno terlaksana saat Indonesia dipimpin oleh Presiden Suharto. Tepat pada tanggal 15 November 1988, negara Palestina berdiri. Lalu, apakah masalah selesai? Ternyata tidak. Hingga saat ini masih ada perang dan baku hantam di wilayah tersebut.

Kesalahan Membaca Peta


Inilah Penyebab Konflik Israel-Palestina Yang Jarang Diketahui Orang - Peta Konflik
Dok. Istimewa: Wilayah Mandat Palestina.
Rakyat Indonesia gampang termakan isu atau opini yang diviralkan oleh media sosial. Salah satu contohnya adalah peta Palestinian Loss Of Land. Tidak banyak orang yang paham maksud dari peta tersebut. Padahal, jika kita bisa memahami peta tersebut, maka ada perspektif lain yang harus dilihat oleh penduduk Indonesia.

Dengan melihat peta tersebut, muncul kesimpulan spontan bahwa Israel merupakan sebuah negara, Yahudi pula, yang hobi menjajah wilayah Palestina. Tetapi, apa yang sebenarnya terjadi?

Berdasarkan sejarah, wilayah yang sedang diributkan oleh Israel dan Palestina pada tahun 1920 hingga 1948 bernama British Mandate of Palestine atau Mandat Britania atas Palestina. Wilayah ini sebelumnya milik kerajaan Ottoman, yang kemudian oleh Liga Bangsa-Bangsa dipercayakan kepada Britania Raya untuk diadministrasikan dalam wilayahnya.

Perlu digarisbawahi bahwa Mandat Palestina bukanlah Palestina dalam arti yang kita kenal sekarang sebagai sebuah negara. Tetapi Mandat Palestina adalah nama administrasi Britania Raya. Dalam peta, wilayah Mandat Palestina berada paling kiri.

Dalam konteks Mandat Palestina, penduduk wilayah ini terdiri dari banyak etnis, terutama Arab dan Yahudi. Jadi, pada masa ini orang Yahudi pun termasuk “orang Palestina”.


Pembagian Wilayah Mandat Palestina



Inilah Penyebab Konflik Israel-Palestina Yang Jarang Diketahui Orang - Arab
Dok. Istimewa: Pasukan Arab.
Pada tanggal 11 April 1921, wilayah bagian timur dari Mandat Palestina ini oleh Britania Raya diserahkan kepada keluarga Hashem atau kerajaan Hasyimiyah Yordania. Wilayah ini dikenal dengan nama Trans Jordania. Pada tanggal 25 Mei 1946, negara Yordania berdiri.

Kemudian, di wilayah Mandat Palestina sebelah barat, ada dua bagian yang akan dimerdekakan. Rancangan ini dikenal dengan nama UN Partition Plan yang diresmikan pada tanggal 19 November 1947.

Pada peta nomor dua dari kiri merupakan rancangan pembagian dua wilayah tersebut. Perlu diingat bahwa ini merupakan pembagian politik. Jadi, berdasar rancangan tersebut, wilayah hijau mempunyai demografi penduduk yang 99% adalah etnis Arab, dan 1% adalah Yahudi. Sedangkan wilayah putih demografi penduduknya 55% Yahudi, dan 45% Arab.

UN Partition Plan ini diterima oleh pihak wilayah putih, hingga akhirnya berdiri negara Israel pada 14 Mei 1948. Sayangnya, pihak wilayah hijau menolak rancangan ini, terutamanya oleh etnis Arab. Sehingga wilayah hijau ini kemudian menyerang dan mengeroyok Israel (wilayah putih).

Rencana Tuhan tak bisa ditebak. Wilayah hijau yang mayoritas terdiri dari etnis Arab itu justru kalah. Sehingga wilayah Israel pun makin luas. Bisa dilihat pada peta nomor tiga dari sebelah kiri.

Israel mendapat tambahan wilayah karena merupakan hasil peperangan. Ini merupakan konsekuensi dari perang. Ingat bahwa yang memulai peperangan bukanlah Israel. Wilayah hijau bukanlah milik negara Palestina. Saat itu wilayah Gaza bagian kiri diduduki oleh Mesir, dan wilayah tepi barat di bagian kanan dikuasai oleh Yordania. Jadi negara Palestina saat ini belum ada dan tidak mempunyai wilayah.

Setelahnya perang terjadi lagi, dan Israel pun menang lagi. Wilayah Israel meluas hingga Gurun Sinai yang sebelumnya merupakan wilayah Mesir. Tetapi, Israael kemudian mengembalikan wilayah ini melalui perjanjian Campd David. Isi dari perjanjian ini adalah kesepatakan untuk berdamai dan pengembalian wilayah. Karena perjanjian damai ini, maka Mesir dimusuhi oleh negara-negara Arab lainnya.

Peta paling kanan merupakan kondisi saat ini (2010an). Israel terpaksa membela diri karena ada pihak-pihak yang ingin memusnahkan negara ini. Mengenai wilayah yang bertambah luas, hal ini merupakan hal yang wajar dan merupakan konsekuensi perang.

Negara Palestina baru berdiri pada 15 November 1988. Di wilayah tepi barat, pemerintah Palestina bersedia bekerjasama, sehingga wilayah itu hampir sepenuhnya dikuasai oleh Israel. Sedangkan wilayah Gaza yang dikuasai Hamas sering menyerang dan melancarkan serangan ke Israel. Hal ini kerap memicu serangan balasan yang keji dan brutal.

Dengan mengetahui fakta-fakta tersebut, setidaknya kita bisa merevolusi paradigma atau pemikiran terhadap kenyataan yang ada. Semoga!




EmoticonEmoticon