Tampilkan postingan dengan label matematika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label matematika. Tampilkan semua postingan

Minggu, 06 Agustus 2017

Review FIlm The Man Who Knew Infinity (2015): Hindustan Di Lingkaran Majelis Ulama Britania

Film ini dimulai dengan prolog dari Godfrey Harold (G.H.) Hardy, yang merupakan seorang matematikawan Britania. Ia sedang mengingat mitra sekaligus sahabatnya, yaitu Srinivasa Ramanujan.

Godfrey lahir pada 7 Februari 1877 di Inggris. Ia merupakan seorang profesor matematika yang sangat tersohor di Cambridge dan Britania. Pencapaiannya yang paling gemilang adalah mengenai analisis matematika dan teori bilangan.

Dalam suatu wawancara yang dilakukan oleh Paul Erdos, Godfrey menyatakan bahwa kontribusi terbesarnya di dunia matematika bukanlah esai yang berjudul “A Mathematican’s Apology”, sebuah esai yang membahas tentang estetika matematika.

Bagi Godfrey, kontribusi terbesarnya dalam dunia matematika adalah teori dan pembuktian dari penemuan Ramanujan. Hal ini merupakan fenomena paling romantis bagi dirinya.

Review FIlm The Man Who Knew Infinity (2015): Hindustan Di Lingkaran Mejelis Ulama Britania - Ramanujan Cambridge


Srinivasa Ramanujan


Ramanujan merupakan seorang Hindustan, atau warga negara India pertama yang menjadi ulama dalam bidang matematika. Ia lahir pada tahun 1887. Sayangnya usianya tidak panjang. Ia meninggal pada saat berusia 32 tahun. Kematiannya disebabkan oleh penyakit yang dideritanya.

Ilmuwan atau ulama Hindustan ini terkenal sebagai pemuda yang mempunyai keahlian dan kemampuan yang sangat luar biasa untuk mengenali pola. Dan mengenali pola adalah esensi dari matematika itu sendiri.

Pada tahun 1916, Ramanujan memperoleh gelar BA karena pembuktian teorinya. Ia juga menjadi anggota dari London Mathematical Society pada tahun 1917. Setahun berikutnya, di tahun 1918, ia dianugerahi dan diangkat sebagai anggota Majelis Ulama Britania yang dikenal dengan nama Fellow Royal Society.

Fungsi eliptis dan teori bilangan yang dikerjakannya bersama Godfrey adalah karyanya yang paling fenomenal.

Royal Society


Menjadi Fellow atau anggota dari Royal Society merupakan keinginan dan cita-cita dari Ramanujan. Dalam film ini, kalian bisa melihat bagaimana usaha dan perjuangan dari Godfrey supaya sahabat karibnya ini bisa mendapatkan gelar tersebut.

Majelis Ulama Britania Raya, atau lebih populer dengan nama The Royal Society of London for the Improvement of Natural Knowledge, berdiri pada tahun 1660. Visi dan misi dari majelis ini adalah memajukan ilmu pengetahuan.

Review FIlm The Man Who Knew Infinity (2015): Hindustan Di Lingkaran Mejelis Ulama Britania - Srinivasa Ramanujan
Dok. Istimewa: Srinivasa Ramanujan


John Edensor Littlewood


Selain Godfrey, ada satu orang yang sangat berperan besar dalam penemuan serta pengangkatan Ramanujan menjadi anggota atau Fellow dari Royal Society, ia bernama John Edensor Littlewood.
Lahir pada 9 Juni 1885, Littlewood adalah seorang matematikawan yang terkenal karena pencapaiannya dalam bidang matematika bilangan, matematika analisis, dan persamaan differensial.

Ia merupakan partner dari Godfrey dan Ramanujan. Sayangnya, saat terjadi perang, anggota Royal Society ini diminta untuk ikut terjun ke medan perang.

Pola Tentang Tak Terhingga

Dalam film ini Ramanujan menemukan pola dari ketakberhinggaan. Baginya, infinity atau tak terbatas atau tak terhingga, adalah ekspresi Tuhan dalam menciptakan alam semesta ini. Keyakinannya tentang adanya Dewa dan Dewi bisa dibuktikan melalui teori dan penemuannya.

Di samping itu, dalam film ini terdapat quote yang benar dan mungkin masih berlaku untuk dunia saat ini. Ini terjadi saat Ramanujan bertemu dengan Littlewood untuk pertama kalinya. Saat itu Littlewood berkata pada Ramanujan yang sedang takjub ketika melihat bangunan Cambridge bahwa “Pengetahuan hebat seringkali berasal dari orang yang rendah hati”.