Dalam pelajaran Geografi sewaktu sekolah, kita tahu bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang termasuk dalam kawasan Cincin Api Pasifik, atau lebih sering disebut dengan nama Ring of Fire.
Wujud dari Ring of Fire ini seperti tapal kuda yang membentang dari Indonesia hingga ke wilayah Amerika. Salah satu ciri utama dari Ring of Fire ini ada banyak gunung berapinya.
Tetapi, jika kita melihat di wilayah Nuswantara, gunung berapi maupun tidak, selalu mempunyai nilai spiritual tertentu. Sehingga dapat digolongkan sebagai tempat yang mistis. Bahkan banyak kisah misteri yang menyertainya.
Erupsi Gunung Merapi
Abu serta material vulkanik lainnya, bahkan pasir hitam selalu dikeluarkan oleh Gunung Merapi pada tiap erupsinya. Setelah erupsi terjadi, jika turun hujan lebat maka material vuilkanik pasti ikut terseret oleh air hujan tersebut.
Berdasar penggambaran saja, jika volume material vulkanik, dari abu, pasir, hingga jenis material lainnya disatukan dan ditumpuk, maka setidaknya tumpukan tersebut akan berwujud seperti bukit yang tingginya kurang lebih sepertiga atau lebih dari Gunung Merapi.
Tetapi ada keanehan yang jelas terjadi. Karena bentuk morfologi dari Gunung Merapi sama sekali tidak berubah. Seharusnya material vulkanik yang berada di puncak hingga lereng merapi, karena dikeluarkan melalui kawah, tersapu oleh air hujan. Sehingga, banyak material yang terbawa turun, dan bentuk Gunung Merapi pun harusnya lebih kurus.
Erupsi Gunung Kelud
Keanehan yang terjadi pada erupsi Gunung Kelud beberapa tahun yang lalu adalah kandungan garam yang terdapat dalam pasir yang dikeluarkan lewat letusan. Ternyata pola struktur garam dan persentasenya sangat cocok dengan beberapa pantai yang ada di wilayah Pantai Selatan. Bahkan, bukan hanya garam saja, tetapi pola kotoran polusi airnya pun sama.
Dalam mitosnya, Gunung Kelud merupakan tempat moksa beberapa priyayi agung Nuswantara. Oleh sebab itu, gunung ini sangat wingit dan angker.
Aneh Tapi Nyata
Saat Gunung Merapi meletus pada tahun 2010, efeknya sangat terasa. Bahkan bisa disebut letusan di tahun itu merupakan yang paling besar bila dibandingkan dengan 20-30 tahun silam. Banyak penduduk yang mengatakan bahwa letusannya dibarengi dengan wedhus gembel, lava pijar, dan hujan abu. Sehingga menyebabkan Yogyakarta menjadi gelap karena tertutup abu vulkanik.
Ternyata, letusan tersebut juga mengundang banyak pertanyaan serta misteri. Sebab, dalam letusan itu, banyak bebatuan dalam ukuran yang cukup besar, muncul di luar rumah penduduk. Bahkan, tidak sedikit pula yang masuk ke dalam rumah penduduk.
Sisi keanehannya terletak pada jalur jatuhnya, karena sama sekali tidak ada. Artinya batu tersebut terlempar. Tetapi jika terlempar, maka bagaimana dengan batu-batu besar yang ada di dalam rumah?
Jika kalian pergi ke rumah penduduk bekas letusan Gunung Merapi, masih banyak batu-batu besar di rumah penduduk yang tidak diketahui masuknya dari mana. Sebab, dinding dan genteng rumah penduduk tidak jebol dan tidak ada bekas terbakar. Padahal ukuran dari batu tersebut melebihi ukuran pintu ataupun jendela.
Batu-batu tersebut juga mengandung garam yang sangat tinggi. Apakah batuan tersebut berasal dari Pantai Selatan? Mari kita selidiki!
EmoticonEmoticon