Saya membaca sebuah berita di salah satu media online terbesar di Indonesia, bahwa Habib Rizieq Berencana untuk maju ke Pilpres 2019 tetapi masih dalam klausul jika umat meminta beliau untuk maju ke Pilpres 2019. Saya akan berbicara dari sisi bahwa beliau adalah seorang ulama, seorang ulama yang memiliki umat dan pengikut yang sangat banyak. Ditambah lagi ada embel-embel Habaib yang berarti adalah keturunan dari Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Tentu saja kesemua itu adalah suatu tanggung jawab yang besar. Beliau paham dengan ilmu agama dan sekaligus Beliau juga harus meneladani Apa yang menjadi sunnah nabi.
Pada zaman dulu, zaman Nabi Muhammad jarang sekali orang yang meminta dirinya menjadi seorang pemimpin. Karena konsekuensi dan tanggung jawab seorang pemimpin itu sangat berat, bukan hanya di dunia saja tetapi tanggung jawabnya Sampai ke akhirat. Bahkan pada tingkatan tertentu, ketika ada salah seorang rakyat yang kelaparan karena kekurangan makanan maka itu adalah tanggung jawab dari pemimpin. Pemimpin harus menyediakan makanan dan membuat semua rakyatnya kenyang. Sungguh berat menjadi seorang pemimpin.
Klausul bahwa jika ulama dan umat meminta Habib Rizieq Shihab untuk maju Pilpres sebenarnya sudah tepat. Artinya beliau memang diminta oleh ulama dan umat untuk menjadi pemimpin. Tetapi jika klausul itu hanya direkayasa, maka itu adalah kedholiman. Entah siapa yang merekayasa, yang jelas menginginkan seorang Habib Rizieq Shihab menjadi calon presiden Indonesia.
Saya hanya ingin berpesan ketika cita-cita itu terwujud, Habib Rizieq Shihab menjadi presiden Indonesia maka dia harus berpegang teguh kepada ajaran Islam dalam mengatur pemerintahan. Karena itu tadi, beliau adalah seorang ulama dengan ilmu yang sangat tinggi, seorang keturunan nabi dan imam besar FPI. Hanya itu pesan saya, siapa pun boleh menjadi presiden Indonesia.
Tentu saja kesemua itu adalah suatu tanggung jawab yang besar. Beliau paham dengan ilmu agama dan sekaligus Beliau juga harus meneladani Apa yang menjadi sunnah nabi.
Pada zaman dulu, zaman Nabi Muhammad jarang sekali orang yang meminta dirinya menjadi seorang pemimpin. Karena konsekuensi dan tanggung jawab seorang pemimpin itu sangat berat, bukan hanya di dunia saja tetapi tanggung jawabnya Sampai ke akhirat. Bahkan pada tingkatan tertentu, ketika ada salah seorang rakyat yang kelaparan karena kekurangan makanan maka itu adalah tanggung jawab dari pemimpin. Pemimpin harus menyediakan makanan dan membuat semua rakyatnya kenyang. Sungguh berat menjadi seorang pemimpin.
Klausul bahwa jika ulama dan umat meminta Habib Rizieq Shihab untuk maju Pilpres sebenarnya sudah tepat. Artinya beliau memang diminta oleh ulama dan umat untuk menjadi pemimpin. Tetapi jika klausul itu hanya direkayasa, maka itu adalah kedholiman. Entah siapa yang merekayasa, yang jelas menginginkan seorang Habib Rizieq Shihab menjadi calon presiden Indonesia.
Saya hanya ingin berpesan ketika cita-cita itu terwujud, Habib Rizieq Shihab menjadi presiden Indonesia maka dia harus berpegang teguh kepada ajaran Islam dalam mengatur pemerintahan. Karena itu tadi, beliau adalah seorang ulama dengan ilmu yang sangat tinggi, seorang keturunan nabi dan imam besar FPI. Hanya itu pesan saya, siapa pun boleh menjadi presiden Indonesia.